Si Tahta Para Dewa 1963
![]() |
sumber foto : google.com |
Gunung Tahta Para Dewa atau yang biasa dikenal
gunung Agung. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa, dan masyarakat mempercayai bahwa di gunung ini terdapat Istana Dewata. Masyarakat Bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan.
Gunung berapi tipe Stratovolcano ini merupakan gunung tertinggi di pulau Bali. Dengan ketinggian 3031 mdpl, jika kita dipuncaknya kita bisa melihat puncak gunung Rinjani. Sebagian orang mungkin tidak menyangka kalau Tahta Para Dewa mempunyai sejarah letusan pada tahun 1963 yang sangat kelam. Bukan hanya juru kuncinya, namun seluruh penduduk di kaki gunung suci umat Hindu Bali tersebut 'menerima' tumpahan lahar panas yang melaluinya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut Gunung Agung adalah gunung berapi paling eksplosif di Indonesia, mengalahkan Gunung Merapi di Yogyakarta dan Gunung Sinabung di Sumatra Utara. Catatan sejarah tentang letusan Gunung Agung yang diketahui sebanyak empat kali, salah satu informasinya dari Kama Kusumadinata (1979) dalam bukunya yang berjudul 'Data Dasar Gunung Api Indonesia'.
Letusan Gunung Agung 1963 terjadi setelah tertidur panjang 120 tahun lamanya. Letusan dimulai 18 Februari 1963 dan baru berakhir 27 Januari 1964. Letusan dahsyat ini mencatat korban 1.148 orang meninggal dunia dan 296 orang luka. Mayoritas korban berjatuhan karena awan panas letusan yang melanda tanah lebih dari 70 kilometer per segi.
Letusan Gunung Agung 1963 terjadi setelah tertidur panjang 120 tahun lamanya. Letusan dimulai 18 Februari 1963 dan baru berakhir 27 Januari 1964. Letusan dahsyat ini mencatat korban 1.148 orang meninggal dunia dan 296 orang luka. Mayoritas korban berjatuhan karena awan panas letusan yang melanda tanah lebih dari 70 kilometer per segi.
Pertama kali terasa pada tanggal 16 Februari 1963
terasa gempa bumi ringan di kampung Yehkori, terletak di sebelah selatan lereng
gunung Agung terletak 6 km dari puncak Tahta Para Dewa. Kemudian terasa kembali
esok harinya di kampung Kubu berada di timur laut kaki gunung berjarak 11 km
dari puncak.
Gunung Agung terus aktif menigkatkan aktivitasnya
hingga pada tanggal 17 Maret 1963 menjadi puncak dari letusan. Awan panas yang
keluar cukup tinggi pada saat itu. Keadaan ini berlangsung hingga pukul 13.00.
Pukul 01.00 suara letusan terdengar di utara gunung setiap lima detik sekali.
Mulai pukul 07.40 lahar hujan terjadi mengepulkan asap putih, berlangsung
hingga pukul 08.10.
Hujan abu turun, pada pukul 09.20 turun hujan
kerikil, dan sementara itu awan panas pun turun bergelombang. Pada pukul 11.00
hujan abu semakin deras hingga penglihatan sama sekali terhalang. Baru pada
pukau; hujan abu reda, dan kemudi pukul 15.30 suara letusan berkurang. Lamanya
berlangsung paroksisma pertama ini yakni selama lebih kurang 10 jam.
Tahta Para Dewa terus aktif hingga pada akhirnya
tanggal 27 Januari 1964 berhenti. Kini, 54 tahun kemudian, gunung yang berjuluk
Tahta Para Dewa itu kembali menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan.
Hingga Ahad, 24 September 2017, status gunung berapi ini sudah ditetapkan di
level tertinggi.
Tulisan yg cukup menarik bung!
BalasHapusterima kasih, kalian keren
Hapusnice work! menambah pengetahuan saya tentang gunung agung.
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMmhh
BalasHapuskenapa mas ilham? haha
HapusKeren dan menginspirasi!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusKeren, menginspirasi dan menambah edukasi
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusWah, artikel nya sangat mengedukasi yah, saya jadi tau tentang sejarah dewa gunung tersebut, nice
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusSaya suka artikelnya, bahasanya mudah dimengerti dan tidak bertele -tele
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusIni sangat menarik dan bagus
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMantap
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMantap
BalasHapusTulisan yg bagus. Lanjutkan!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusInteresting topic��
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusKasihan para warga yang mengungsi semoga cepat terselesaikan kekhawatiran mereka dan dapat beraktivitas kembali
BalasHapuskita doakan yang terbaik saja
HapusSidas
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusKerennnn
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusWah makasih ya Kak informasinya berguna nih buat yang tertarik dengan Atap Pulau Dewata itu! Terus menulis informasi seperti ini ya Kak Rio :D
BalasHapusOiyaa Kaak, katanya gunung agung lagi dalam status awas ya?
iya benar baru baru ini status gunung Agung ditingkatkan menjadi awas
HapusKereeen 👍🏻 Jangan lupa mampir juga yaaa
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusInteresting titles with direct posts on point to be delivered!
BalasHapusthanks
HapusIsinya sangat mendidik
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusAwaiting for the next article!
BalasHapusoke waiting for me
HapusMantap. Lanjutkan bro
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusSangat bermanfaat tulisan ini!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusNays bat dah jadi nambah lagi pengetahuan
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusKeren si jadi bisa tau lebih jelas tentang gunung agung
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusGood
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusFYI... Gunung Agung itu gak cuma meletus tahun 1963, tapi di tahun 1808, 1821, dan 1843 juga lho. (Sumber: tempo.co)
BalasHapusNice article btw
iya benar sekali tapi di tahun 1963 yang sangat besar
HapusWaah tulisan yang sangatt menarikk. Trimakasi infonyaaa lanjutkan menuliss!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
Hapusboljug
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMantaps��
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMantap lahh, informasi tentang Gunung Tahta Dewa
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusWuihhh mantap:) menambah wawasan saya
BalasHapusGoks.. informasi yang lampau tapi jarang diketahui banyak orang.
BalasHapusSoal Pribumi, Anies Maunya Apa?
https://goo.gl/bDetZH
terima kasih, semoga bermanfaat
HapusBaru tau ternyata di Bali ada gunug aktif juga. Nice info bruh.
BalasHapusiya sekarang sedang aktif juga lho
Hapusmantap menambah wawasan
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusOh kalo diatas puncak gunung agung, bisa liat puncak gunung rinjani juga, mantap lah
BalasHapuskeren kan?
HapusOh kalo diatas puncak gunung agung, bisa liat puncak gunung rinjani juga, mantap lah
BalasHapusNgeri kak, semoga kembali ke level normal, sebuah kuasa keajaiban dtang
BalasHapusaamiin semoga aja kita doakan yg terbaik
HapusWah, kalo liat dari letusan dulu, ngeri banget.. Jangan sampe terulang deh. Thanks thor infonya! Keep up the good work!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusMantaap ughaa
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
Hapustulisan yang sangat informatif. keep it up!!
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
Hapusinspiratif buunggg, lanjutkaan
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusBermanfaat sekali artikelnya :)
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat terus
HapusKeren... menambah pengetahuan saya 👍
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
Hapus2 thumbs up
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusTulisan yang menarik. Lanjutkan!!
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
Hapusternyata para dewa berkumpulnya disini ya
BalasHapushahaha itu menurut kepercayaan masyarakat hindu bali
Hapusnice article!
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
Hapusbaguss, dan menambah wawasan!!👍🏻👍🏻
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
HapusKeren dan sangat menarik!!!
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
Hapus